Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kuntilanak Gunung Madu Lampung

Daftar Isi [buka]
Kuntilanak Gunung Madu Lampung. Ada yang suka cerita horor ? Saya punya nih, baca yuk !
Ini real dari ceritanya Ayah Teman Saya, waktu itu jum'at malam dan kebetulan jatah rondanya Ayah Saya. Tetapi karena Ayah Saya sedang berhalangan akhirnya Saya yang menggantikan Beliau. Malam itu tepat pukul 23:00 Saya mulai keluar ke gardu (cakruk bahasa jawanya) yang hanya 30 meter dari rumah Saya. Waktu itu yang ronda 5 Orang, karena yang datang cuma 2 Orang Saya dan Tetangga Saya, jadi akhirnya hanya Kami berdu'a saja yang ronda.

Malam itu sangat sepi dan di tambah hujan yang lumayan deras, Saya (19th) dan tetangga Saya (29th) akhrinya hanya duduk di gardu saja sambil menunggu hujan reda. Setelah hujan reda, kami pun berniat mengambil kayu bakar yang kering dan akan membuat bakaran. Dan berencana membakar pisang untuk mengganjal perut. Setelah rundingan akhrinya kami mulai mengambil kayu di belakang rumah tetangga saya tadi. Kami berdua pun berjalan menddekati pekarangan belakang dengan rintik-rintik hujan yang masih menetes dari langit.

Setelah sampai di belakang, kami pun mulai mengambil kayu kering yang tidak terkena air hujan. Kira-kira begini situasi di belakang rumah. Di sebelah kiri ada rumah, pohon sawo, pohon mangga, sumur, dan kandang kambing yang sudah tidak ada penghuninya. Di bagian belakang, pekarangan kosong yang banyak pohon tumbuh di susul perladangan singkong yang tidak ada rumah satupun.

Singkat saja, setelah kami kenyang memakan pisang bakar dan minum teh panas, kami pun berniat mengunjungi gardu sebelah. Karena desa saya itu kecil dan satu desa itu ada 5 gardu. Setelah kami berjalan mengunjungi gardu tersebut jaraknya hanya 120 meter saja.

Setelah sampai di gardu tujuan, kami pun berniat balik lagi ke gardu kami, karena takut ada Pak RT, Pak Kadus, dan Polisi yang sedang mengecek kedisiplinan warga nya dalam bertugas. setelah sampai pukul 03:00 karena saya bawa hp untuk lihat jam. Tak berapa lama kemudian terdengar suara grekk  !!! dari arah belakang gardu, yang tak lain adalah pak RT yang rumahnya di belakang gardu sedang membuka pintu.
Kemudian, pak RT pun ikut jaga sambil membawa kacang rebus. Beberapa menit kemudian rekan saya tadi tidur dan hanya saya dan pak RT saja yang jaga.

Akhrinya iseng-iseng saya bertanya tentang masa muda beliau, dan dia pun bercerita masa mudanya ketika jadi satpam di perkebunan kedelai di daerah gunung madu lampung. Pak RT ini adalah (ayah dari teman saya yang kini anaknya bekerja jadi mandor sawit di kalimantan tengah, sementara sya masih menganggur).

Nah, masa itu pak RT kebagian jatah lahan 4 hektar, dia pun keliling menggunakan sepeda ontel. Waktu sedang di perjalanan di areal aliran sungai, beliau melihat ada wanita cantik sekali, memang katanya cantik banget dan harum melati dan membawa payung warna merah.
Kemudian perempuan tadi menyapa pak RT, tapi kerena pak RT curiga, mana mungkin ada wanita malam-malam di areal perkebunan sendirian dan membawa payung ujar pak RT. Tetapi belum lama pak RT memikirkan nya wanita itu sudah berubah wujud duluan, begini kira-kira, rambut panjang, muka pucat, baju putih dan berjalan merangkak. Sontak saja itu membuat pak RT membanting sepadanya dan lari terbirit-birit meninggalkan sepeda dan wanita merangkak itu.

Itulah cerita dari pak RT, karena pukul sudah menunjukan 03:30 kami pun pulang meninggalkan Pak RT sendirian di gardu.
Itulah cerita Kuntilanak Gunung Madu Lampung semoga Anda Terhibur.